Kapitan Waloindi/La Soro Menjadi Raja Binongko Ke-IV (1566-1599M)
Dikisahkan, pada saat
Kapitan Waloindi/La Soro menemui ibunya di Binongko, ia tidak pernah kembali
lagi di tanah barat (Monglia/Tiongko/Cina) dan iapun memilih menetap dan
menjadi Raja Binongko yang Ke-IV. Pada tahun 1566 Kapitan Waloindi
diangkat menjadi Raja Binongko yang ke-IV, menggantikan La Bherese (Raja
Binongko ke-III 1545-1566). Pada masa pemerintahannya, ada beberapa kerajaan
yang berkeinginan untuk menguasai wilayah Kerajaan Binongko, diantaranya adalah
Kerajaan Buton dan bajak laut dari Tobelo serta Ternate. Tapi La Soro dengan
semangat serta kegigihannya, ia berhasil mempertahankan wilayah Binongko dari
serangan musuh. Atas kegigihannya La Soro mendapat julukan sebagai Kapitan
Waloindi yang berarti kesatria dan pelindung bagi rakyat Binongko.
Sebagai raja yang adil dan bijaksana, ia kemudian dijuluki
pula dengan nama Raja Pati dari Tanah Barat yang bijak, cerdas dan sakti. Atau
sering pula dipanggil dengan nama La Hatimura atau La Mura yang berarti seorang
lelaki yang yang berhati mulia yang suka memberi pertolongan kepada siapa saja
yang membutuhkan pertolongannya
Selain sebagai Raja
Binongko Ke-IV, ia juga memiliki kepandaian menempa besi atau membuat peralatan
dari besi dan kemudian mewarisikannya kepada rakyat Binongko tentang cara untuk
membuat peralatan dari besi, seperti piso/soka (pisau)
dan pade/kabali (parang). La Soro juga mendapat gelar nama
sebagai La Hatimura atau La Mura, yang artinya seseorang yang berhati
mulia dan suka menolong. Sebagai Raja Binongko, La Soro memerintah dengan
bijaksana dan penuh tanggung jawab dan pada tahun 1599 M La Soro atau Kapitan
Waloindi menyerahkan kekuasaan kepada La Matameha.
Pusat Tukang Besi saat
itu adalah di Kaluku kampung lama Bonto Popalia. Sampai kini masih dapat
dilihat tentang keterampilan pandai besi di Pulau Binongko sebagai landasan sejarah
keberadaan nama Kepulauan Tukang Besi. Keterampilan menempah besi ini sangat
membantu masyarakat Binongko Wakatobi khususnya di Popalia, Sowa, Taipabu,
Makoro, Bante, Palahidu, Rukuwa dan Palahidu Barat.
Tidak lama mejnadi raja, lalu pada tahun 1599 Kapitan Waloindi/La Soro menyerahkan tampuk kekuasaan raja kepada La Matameha dan iapun kembali menjadi masyarakat biasa.
0 Response to "Kapitan Waloindi/La Soro Menjadi Raja Binongko Ke-IV (1566-1599M)"
Post a Comment